Hidup berkecukupan dan dikelilingi oleh anak dan cucu mungkin impian semua para orangtua kelak di masa tuanya nanti. Namun sayangnya, keadaan ini tak bisa dirasakan semua orangtua. Sehingga hal-hal bahagia ini hanya jadi angan-angan bagi mereka yang bernasib kurang beruntung.
Sama seperti kisah pilu yang datang dari seorang nenek bernama Mbah Kasih. Jangankan memiliki harta, keluarga saja dia tidak punya.
Ya, Mbah Kasih saat ini hanya hidup sebatang kara, tanpa ditemani anak ataupun cucunya.
Menyedihkannya lagi, Mbah Kasih hanya tinggal dalam sebuah gubuk kecil yang bisa dikatakan tidak layak huni. Sebab, dinding-dinding gubuknya sudah pada lapuk dan menyebabkan bolong. Hal ini tentu saja dapat memasukkan angin atau air disaat hujan turun.
Jika mendengarnya saja sudah tidak sanggup, lalu bagaimana dengan Mbah Kasih yang sudah menjalani kehidupan seperti ini selama bertahun-tahun?
Tentu Mbah Kasih adalah orang yang sangat kuat. Ia tetap bertahan hidup dalam kesusahan. Dan hebatnya lagi, Mbah Kasih tidak pernah mengeluh akan kehidupannya. Ini bisa menjadi contoh untuk kita yang selama ini mungkin kurang bersyukur akan kepunyaan kita yang telah diberikan Tuhan. MasyaAllah..
Dikutip dari brilio.net, Kamis (24/11/2016), Mbah Kasih tinggal di Dusun Tulangan, Pracimantoro, Wonogiri, Jawa Tengah.
Kisah hidup Mbah Kasih ini menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh pemilik akun Facebook dengan nama Novit M.
“Hidup dalam rumah yang tidak layak huni, sebatang kara, tidak ada yang merawat, buta, tuli, tangan patah, dan makan hanya dari belas kasihan tetangga. Syukuri apa yang anda miliki saat ini. Lihatlah kebawah untuk merenung apakah kita sudah bersyukur? Dan lihatlah keatas untuk acuan kita dalam menggapai suatu keberhasilan.”
Sumber Artikel:
Sama seperti kisah pilu yang datang dari seorang nenek bernama Mbah Kasih. Jangankan memiliki harta, keluarga saja dia tidak punya.
Ya, Mbah Kasih saat ini hanya hidup sebatang kara, tanpa ditemani anak ataupun cucunya.
Menyedihkannya lagi, Mbah Kasih hanya tinggal dalam sebuah gubuk kecil yang bisa dikatakan tidak layak huni. Sebab, dinding-dinding gubuknya sudah pada lapuk dan menyebabkan bolong. Hal ini tentu saja dapat memasukkan angin atau air disaat hujan turun.
Jika mendengarnya saja sudah tidak sanggup, lalu bagaimana dengan Mbah Kasih yang sudah menjalani kehidupan seperti ini selama bertahun-tahun?
Tentu Mbah Kasih adalah orang yang sangat kuat. Ia tetap bertahan hidup dalam kesusahan. Dan hebatnya lagi, Mbah Kasih tidak pernah mengeluh akan kehidupannya. Ini bisa menjadi contoh untuk kita yang selama ini mungkin kurang bersyukur akan kepunyaan kita yang telah diberikan Tuhan. MasyaAllah..
Dikutip dari brilio.net, Kamis (24/11/2016), Mbah Kasih tinggal di Dusun Tulangan, Pracimantoro, Wonogiri, Jawa Tengah.
Kisah hidup Mbah Kasih ini menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh pemilik akun Facebook dengan nama Novit M.
“Hidup dalam rumah yang tidak layak huni, sebatang kara, tidak ada yang merawat, buta, tuli, tangan patah, dan makan hanya dari belas kasihan tetangga. Syukuri apa yang anda miliki saat ini. Lihatlah kebawah untuk merenung apakah kita sudah bersyukur? Dan lihatlah keatas untuk acuan kita dalam menggapai suatu keberhasilan.”
Sumber Artikel: