Nenek Yami usianya hampir 80 tahun. Tapi, angka tak menghambat aktivitasnya. Saban hari ia berjualan sayur di pasar. Bahkan ia kerap berangkat dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB. Biasanya, ia pulang pukul 09.00 WIB. Ia lalu istirahat di kamar tidurnya, yang menyatu dengan dapur.
Foto-foto kondisi tempat tinggal Nenek Yami diunggah oleh Tri (40) ke grup Facebook Surabaya Informasi. Tri merupakan tetangga Nenek Yami. Ia tinggal di Mojo, Gubeng, Surabaya, sekitar 200 meter dari rumah Yami.
Tri mengatakan, ia telah mendapatkan izin untuk mengunggah foto-foto tempat tinggal nenek itu. Terlihat, foto-foto itu menunjukkan kasur dan ranjang yang menyatu dengan peralatan dapur. Ada juga genteng-genteng yang berlubang. Tri menambahkan, Yami masih menggunakan tungku dalam memasak.
"Sekarang neneknya tidak masak, beli seadanyalah," ujar Tri kepada kumparan, Senin (28/9).
Tri menegaskan, Yami tinggal dengan anak pertamanya. Hanya saja, anaknya itu menghuni bagian depan rumah. Sementara itu, Yami tinggal di bagian dapur. Hanya saja, lanjut Tri, anaknya kerap tinggal di rumah mertuanya yang tak jauh dari situ. Sementara itu, suaminya telah lama meninggal.
"Anak laki-lakinya tinggal di seberang rumah nenek itu, tapi kalau malem ke rumah mertuanya, sementara anak satunya tidak tahu kerja di mana," tambah Tri.
Soal rumah yang kurang layak itu, Tri telah mendapatkan sejumlah informasi dari pihak keluarga Yami. Katanya, rumah tersebut dijanjikan untuk direnovasi. Aparat setempat juga sudah mengurus dan mengusulkan dibedah. Hanya saja, dari tahun lalu, realisasi itu belum ada.
"Katanya pernah disurvei untuk bedah rumah tahun lalu, ada survei belum ada kabar," tambah Tri.
Karena kondisi itu, Tri kemudian mengunggah foto-foto itu untuk meminta bantuan membangun rumah yang layak untuk Nenek Yami. Setelah beredar foto tersebut, sejumlah relawan di Surabaya telah memberikan bantuan, termasuk sembako. Ada juga komunitas yang telah mengecek kondisi rumah Yami.
"Secara keadaan kayu-kayu masih bagus karena terlihat kurang terawat, genteng pecah kalu hujan air masuk. Sebatas itu surveinya," pungkas Tri.
Sumber Artikel:
Foto-foto kondisi tempat tinggal Nenek Yami diunggah oleh Tri (40) ke grup Facebook Surabaya Informasi. Tri merupakan tetangga Nenek Yami. Ia tinggal di Mojo, Gubeng, Surabaya, sekitar 200 meter dari rumah Yami.
Tri mengatakan, ia telah mendapatkan izin untuk mengunggah foto-foto tempat tinggal nenek itu. Terlihat, foto-foto itu menunjukkan kasur dan ranjang yang menyatu dengan peralatan dapur. Ada juga genteng-genteng yang berlubang. Tri menambahkan, Yami masih menggunakan tungku dalam memasak.
"Sekarang neneknya tidak masak, beli seadanyalah," ujar Tri kepada kumparan, Senin (28/9).
Tri menegaskan, Yami tinggal dengan anak pertamanya. Hanya saja, anaknya itu menghuni bagian depan rumah. Sementara itu, Yami tinggal di bagian dapur. Hanya saja, lanjut Tri, anaknya kerap tinggal di rumah mertuanya yang tak jauh dari situ. Sementara itu, suaminya telah lama meninggal.
"Anak laki-lakinya tinggal di seberang rumah nenek itu, tapi kalau malem ke rumah mertuanya, sementara anak satunya tidak tahu kerja di mana," tambah Tri.
Soal rumah yang kurang layak itu, Tri telah mendapatkan sejumlah informasi dari pihak keluarga Yami. Katanya, rumah tersebut dijanjikan untuk direnovasi. Aparat setempat juga sudah mengurus dan mengusulkan dibedah. Hanya saja, dari tahun lalu, realisasi itu belum ada.
"Katanya pernah disurvei untuk bedah rumah tahun lalu, ada survei belum ada kabar," tambah Tri.
Karena kondisi itu, Tri kemudian mengunggah foto-foto itu untuk meminta bantuan membangun rumah yang layak untuk Nenek Yami. Setelah beredar foto tersebut, sejumlah relawan di Surabaya telah memberikan bantuan, termasuk sembako. Ada juga komunitas yang telah mengecek kondisi rumah Yami.
"Secara keadaan kayu-kayu masih bagus karena terlihat kurang terawat, genteng pecah kalu hujan air masuk. Sebatas itu surveinya," pungkas Tri.
Sumber Artikel: