Seorang transgender bernama Sajana Shaji yang tinggal di Kochi, Kerala, India, punya banyak pengalaman pahit saat berjuang bertahan hidup dengan jualan makanan.
Sajana yang aktif mengunggah kesehariannya di Facebook akun miliknya, sering melakukan siaran langsung saat tengah dibully atau diganggu oleh beberapa pemilik toko di sekitar sana.
Dilansir dari dari Storypick (15/10), Sajana yang terus diganggu saat berjualan makanan pernah melaporkan hal ini ke polisi. Namun tidak ada tindakan dari polisi.
Sebelumnya berjualan nasi biryani di pinggir jalan, Sajana sempat bekerja di perusahaan makanan pesan antar sebelum kehilangan pekerjaannya karena pandemi Corona.
Karena ia memiliki lisensi penjualan makanan dari bagian keamanan makanan dan pangan di India, akhirnya ia memutuskan untuk menjual nasi biryani.
“Kami jualan nasi biryani sejak tiga tahun lalu dan penjualannya cukup baik. Nasi biryani ini dijalani oleh empat wanita transgender, dan satu pria transgender. Tapi masalah mulai datang sebulan yang lalu, ketika sekelompok pria mulai mengganggu kami. Menindas kami, mengejek kami dan menjelek-jelekkan makanan kami,” cerita Sajana.
Tak hanya itu mereka juga menuduh nasi biryani buatan Sajana tidak sesuai dengan standar yang ada. Akhirnya banyak orang yang tidak mau membeli dagangan mereka, sehingga mereka rugi dan tidak bisa membeli kebutuhan sehari-hari.
“Kami sudah dibully dan diganggu selama sebulan lebih tanpa ada satupun orang yang membantu. Karenanya saya memutuskan untuk membawa ini ke Facebook lewat siaran langsung yang akhirnya viral. Saya berterima kasih kepada semua orang yang sudah mendukung kami,” lanjut Sajana.
Tak hanya dari menteri dan pemerintah saja, banyak selebriti sampai tokoh masyarakat yang turun tangan untuk membantu penjualan nasi biryani sajana. Bahkan beberapa dari mereka berjanji untuk mendirikan Sajana restoran.
“Orang-orang transgender punya hak yang sama seperti warga lainnya. Tidak ada yang boleh mengganggu mereka,” jelas menteri kesehatan KK Shailaja.
Tak butuh waktu lama, para pengganggu tersebut langsung diamankan oleh polisi. Sekaligus dikenakan hukum di bawah undang-undang yang mengatur transgender di India.
“Sebagai bentuk untuk mendukung Sajana dan teman-temannya, kami aktivis Youth Congress akan mengadakan festival nasi biryani pada tanggal 18 Oktober mendatang. Akan ada dua ribu paket biryani yang disiapkan oleh tim Sajana,” pungkas Raju P Nair, perwakilan dari komite kongres.
Sumber Artikel:
Sajana yang aktif mengunggah kesehariannya di Facebook akun miliknya, sering melakukan siaran langsung saat tengah dibully atau diganggu oleh beberapa pemilik toko di sekitar sana.
Dilansir dari dari Storypick (15/10), Sajana yang terus diganggu saat berjualan makanan pernah melaporkan hal ini ke polisi. Namun tidak ada tindakan dari polisi.
Sebelumnya berjualan nasi biryani di pinggir jalan, Sajana sempat bekerja di perusahaan makanan pesan antar sebelum kehilangan pekerjaannya karena pandemi Corona.
Karena ia memiliki lisensi penjualan makanan dari bagian keamanan makanan dan pangan di India, akhirnya ia memutuskan untuk menjual nasi biryani.
“Kami jualan nasi biryani sejak tiga tahun lalu dan penjualannya cukup baik. Nasi biryani ini dijalani oleh empat wanita transgender, dan satu pria transgender. Tapi masalah mulai datang sebulan yang lalu, ketika sekelompok pria mulai mengganggu kami. Menindas kami, mengejek kami dan menjelek-jelekkan makanan kami,” cerita Sajana.
Tak hanya itu mereka juga menuduh nasi biryani buatan Sajana tidak sesuai dengan standar yang ada. Akhirnya banyak orang yang tidak mau membeli dagangan mereka, sehingga mereka rugi dan tidak bisa membeli kebutuhan sehari-hari.
“Kami sudah dibully dan diganggu selama sebulan lebih tanpa ada satupun orang yang membantu. Karenanya saya memutuskan untuk membawa ini ke Facebook lewat siaran langsung yang akhirnya viral. Saya berterima kasih kepada semua orang yang sudah mendukung kami,” lanjut Sajana.
Tak hanya dari menteri dan pemerintah saja, banyak selebriti sampai tokoh masyarakat yang turun tangan untuk membantu penjualan nasi biryani sajana. Bahkan beberapa dari mereka berjanji untuk mendirikan Sajana restoran.
“Orang-orang transgender punya hak yang sama seperti warga lainnya. Tidak ada yang boleh mengganggu mereka,” jelas menteri kesehatan KK Shailaja.
Tak butuh waktu lama, para pengganggu tersebut langsung diamankan oleh polisi. Sekaligus dikenakan hukum di bawah undang-undang yang mengatur transgender di India.
“Sebagai bentuk untuk mendukung Sajana dan teman-temannya, kami aktivis Youth Congress akan mengadakan festival nasi biryani pada tanggal 18 Oktober mendatang. Akan ada dua ribu paket biryani yang disiapkan oleh tim Sajana,” pungkas Raju P Nair, perwakilan dari komite kongres.
Sumber Artikel: