Biasanya, seorang anak akan melakukan berbagai macam cara agar orang tuanya mau membantu memenuhi keinginannya.
Ada yang mendadak rajin bantu orang tua, ada pula yang sering melakukan pekerjaan rumah agar keinginannya bisa diwujudkan.
Namun, lain halnya dengan anak yang satu ini. Dia justru memberi ancaman yang cukup menegangkan kepada ayahnya, karena sang ayah yang enggan membantunya membeli sepatu.
Ayah tersebut membeberkan kelakukan sang anak di akun Twitter pribadinya dengan nama pengguna akun Purwit.
Dalam cuitan itu, Purwit menceritakan bahwa anaknya ngotot minta bantu belikan sepatu karena mau naik gunung.
"Males dulinan Twitter. Anakku lanang njaluk di pecel ndase. (Malas main Twitter. anak laki-lakiku minta dibuat pecel kepalanya)," cuit Purwit.
Purwit dalam cuitannya, menyertakan sejumlah tangkapan layar chatting dengan anaknya. Terlihat dalam unggahan itu, sang anak mencoba untuk merayu Purwit dengan mengatakan "Bapak yang ganteng".
"Pak, Bapak, Bapakku yang ganteng Assalamualaikum," pesan dari sang anak.
Setelah dijawab, anak Purwit langsung menjelaskan bahwa dirinya mau naik Gunung Semeru lagi. Hanya saja, sepatu miliknya sudah tak layak pakai.
"Rencananya aku mau naik ke Semeru lagi. Tapi sepatunya sudah tidak layak pakai. Kasihan saya ini," tutur sang anak.
Tak mau langsung memberi, Purwit kemudian bertanya uangnya mau dipakai untuk apa sehingga tak bisa membeli sepatunya sendiri.
"Ya beli lagi, uangmu mau kamu pake buat apa?" tanya Purwit pada anaknya.
Karena Purwit masih enggan membantunya, sang anak kemudian memberikan penawaran bahwa ia yang lebih besar membayar harga sepatu itu.
"Ya udah, bapak yang Rp600 ribu saja, sisanya saya. Gapapa kan?" tanya sang anak.
Purwit belum juga memutuskan untuk membantu anaknya membeli sepatu. Dia justru mengatakan bahwa sebagai ayah, tak seharunya mengikuti kemauan anak muda.
"Jangan suka memaksakan kehendak anak muda," jawab Purwit.
Nyaris gagal mendapatkan bantuan dari Purwit, sang anak kemudian mengancam akan menyebarkan bukti screenshoot saat Purwit membalas cuitan dari para perempuan muda.
"Di share di grup bagus ini ckckck. Gimana pak? Bantu Rp500 ribu aja gapapa udah, nggak jawab berarti oke. Terimakasih bapak," tulis sang anak.
Rupanya, bukan hanya Purwit yang dibuat geram dengan kelakukan anaknya. Banyak pula warganet yang ikut geram dengan kelakuan anak Purwit.
"Pengen nderek anak e njenengan ten semeru pakdhe. Janji wes. mboten ngrepotke," komentar seorang warganet.
"Sungguh ahli politik sekali sang anak, aku njungkel," sambung warganet lain.
Sumber Artikel:
Ada yang mendadak rajin bantu orang tua, ada pula yang sering melakukan pekerjaan rumah agar keinginannya bisa diwujudkan.
Namun, lain halnya dengan anak yang satu ini. Dia justru memberi ancaman yang cukup menegangkan kepada ayahnya, karena sang ayah yang enggan membantunya membeli sepatu.
Ayah tersebut membeberkan kelakukan sang anak di akun Twitter pribadinya dengan nama pengguna akun Purwit.
Dalam cuitan itu, Purwit menceritakan bahwa anaknya ngotot minta bantu belikan sepatu karena mau naik gunung.
"Males dulinan Twitter. Anakku lanang njaluk di pecel ndase. (Malas main Twitter. anak laki-lakiku minta dibuat pecel kepalanya)," cuit Purwit.
Purwit dalam cuitannya, menyertakan sejumlah tangkapan layar chatting dengan anaknya. Terlihat dalam unggahan itu, sang anak mencoba untuk merayu Purwit dengan mengatakan "Bapak yang ganteng".
"Pak, Bapak, Bapakku yang ganteng Assalamualaikum," pesan dari sang anak.
Setelah dijawab, anak Purwit langsung menjelaskan bahwa dirinya mau naik Gunung Semeru lagi. Hanya saja, sepatu miliknya sudah tak layak pakai.
"Rencananya aku mau naik ke Semeru lagi. Tapi sepatunya sudah tidak layak pakai. Kasihan saya ini," tutur sang anak.
Tak mau langsung memberi, Purwit kemudian bertanya uangnya mau dipakai untuk apa sehingga tak bisa membeli sepatunya sendiri.
"Ya beli lagi, uangmu mau kamu pake buat apa?" tanya Purwit pada anaknya.
Karena Purwit masih enggan membantunya, sang anak kemudian memberikan penawaran bahwa ia yang lebih besar membayar harga sepatu itu.
"Ya udah, bapak yang Rp600 ribu saja, sisanya saya. Gapapa kan?" tanya sang anak.
Purwit belum juga memutuskan untuk membantu anaknya membeli sepatu. Dia justru mengatakan bahwa sebagai ayah, tak seharunya mengikuti kemauan anak muda.
"Jangan suka memaksakan kehendak anak muda," jawab Purwit.
Nyaris gagal mendapatkan bantuan dari Purwit, sang anak kemudian mengancam akan menyebarkan bukti screenshoot saat Purwit membalas cuitan dari para perempuan muda.
"Di share di grup bagus ini ckckck. Gimana pak? Bantu Rp500 ribu aja gapapa udah, nggak jawab berarti oke. Terimakasih bapak," tulis sang anak.
Rupanya, bukan hanya Purwit yang dibuat geram dengan kelakukan anaknya. Banyak pula warganet yang ikut geram dengan kelakuan anak Purwit.
"Pengen nderek anak e njenengan ten semeru pakdhe. Janji wes. mboten ngrepotke," komentar seorang warganet.
"Sungguh ahli politik sekali sang anak, aku njungkel," sambung warganet lain.
Sumber Artikel: