Bagi umat muslim yang tidak berhalangan wajib melaksanakan shalat Jumat.
Namun jangan lupa sebelum melaksanakan shalat jumat hendaknya melaksanakan shalat tahiyatul masjid.
Ustadz Abdul Somad dan Adi Hidayat membeberkan akan sunnah penting shalat tahiyatul masjid.
Sholat Tahiyatul Masjid adalah solat sunnah yang dilaksanakan sewaktu masuk masjid.
Sesuai namanya, waktu melaksanakan Sholat Tahiyatul Masjid adalah setiap kita memasuki masjid, sebelum duduk.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, melaksanakan Tahiyatul Masjid adalah satu di antara perbuatan yang mengikuti sunnah.
Sholat Tahiyatul Masjid terdiri dari dua rakaat dengan satu kali salam.
Tata cara melaksanakan Sholat Tahiyatul Masjid sama dengan solat dua rakaat lainnya.
Pun demikian dengan bacaannya, tidak ada bacaan khusus.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan, tahiyatul masjid adalah setiap solat yang dilaksanakan sebelum duduk di masjid.
UAH menyatakan, jangan dipahami bahwa Shalat ini adalah khusus dilakukan sebelum duduk di masjid.
''Silakan baca di semua kitab fiqh. Tahiyatul Masjid adalah semua jenis Solat yang dikerjakan sebelum kita duduk di masjid," jelasnya.
Ustadz Adi Hidayat mencontohkan saat seseorang datang ke masjid sementara waktu iqomah dua menit lagi.
"Masih ada kesempatan menunaikan Sholat Qobliyah. Maka tunaikan qobliyah," kata Ustadz Adi Hidayat.
"Ketika selesai menunaikan solat sunnah qobliyah lalu duduk menunggu iqamah, itu qobliyahnya sudah mencakup tahiyatul masjid," jelas UAH.
"Tapi kalau anda masuk di waktu-waktu yang tidak ada solat di situ. Misalnya datang ke masjid untuk iktikaf setelah ashar, lalu mau duduk iktikaf di masjid, nah ini anda tunaikan Sholat dua rakaat. Itu yang kemudian niatnya dikhususkan Solat tahiyatul masjid," jelas Ustadz Adi Hidayat.
Dalil Sholat Tahiyatul bersumber dari hadits Rasulullah SAW yang Muttafaqun ‘alaihi. Rasulullah SAW bersabda :
فَإِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْمَسْجِدَ، فَلَا يَجْلِسْ حَتَّى يَرْكَعَ رَكْعَتَيْنِ
Artinya: “Apabila kalian masuk masjid, jangan duduk, sampai shalat dua rakaat.”
Berikut ini adalah tata cara Sholat sunnah Tahiyatul Masjid.
Bacaan Niat Sholat Tahiyatul Masjid
أصَلِّي تَحِيَّةَ الْمَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةَ لِلّهَ تَعَاَلَى
Iklan untuk Anda: Sertai LifePoints. Dapatkan Imbalan.
Advertisement by
Usholi tahiyyatul masjid, rok’ataini sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: "Aku niat sholat tahiyatul masjid dua rakaat sunnah karena Allah Ta’ala"
Tata Cara Sholat Tahiyatul Masjid
Rakaat Pertama
1. Niat
2. Takbiratul ihram (mengangkat tangan sambil mengucapkan Allahu Akbar)
3. Membaca doa Iftitah
4. Membaca al Fatihah
5. Membaca ayat al Quran
6. Ruku' dengan tumakninah lalu membaca:
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ
subhana rabbiyal azimi wabi hamdih
Artinya: Maha Suci Rabbku yang Maha Agung dan segala puji bagi-Nya.
7. I'tidal dengan tumakninah lalu membaca:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami Allahu liman hamidah
Artinya: Allah mendengar siapa saja yang memuji-Nya.
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
Rabbana walakal hamdu
Artinya: Rabb kami, milik-Mu segala pujian
8. Sujud dengan tumakninah lalu membaca
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
“Subhaana robbiyal ‘a’la wabihamdih”
Artinya, “Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi dan segala puji bagi-Nya.“
9. Duduk di antara dua sujud lalu membaca:
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
“Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.”
Artinya:, “Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah aku.”
10. Sujud lalu membaca
11. Berdiri lagi
Rakaat Kedua
1. Membaca al Fatihah
2. Membaca ayat al Quran
3. Ruku' dengan tumakninah lalu membaca:
4. I'tidal dengan tumakninah lalu membaca:
5. Sujud dengan tumakninah lalu membaca
6. Duduk di antara dua sujud lalu membaca:
7. Sujud lalu membaca
8. Tasyahud
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ , اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
“At_Tahiyyaatul Mubaarakaatush Shalawaatuth Thoyyibaatulillaah. As_Salaamu’Alaika Ayyuhan Nabiyyu Wa Rahmatullaahi Wabarakaatuh, Assalaamu’Alaina Wa’Alaa Ibaadillaahishaalihiin.
Asyhaduallaa Ilaaha Illallaah, Wa Asyhadu Anna Muhammad Rasuulullaah.
Allaahumma Shalli’Alaa Muhammad, Wa’Alaa Aali Muhammad. Kamaa Shallaita Alaa Ibraahiim Wa Alaa Aali Ibraahiim.
Wabaarik’Alaa Muhammad Wa Alaa Aali Muhammad. Kamaa Baarakta Alaa Ibraahiim Wa Alaa Aali Ibraahiim, Fil’Aalamiina Innaka Hamiidum Majiid.”
Artinya:
“Segala kehormatan, dan keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan itu punya Allah. Keselamatan atas Nabi Muhammad, juga rahmat dan berkahnya. Keselamatan dicurahkan kepada kami dan atas seluruh hamba Allah yang sholeh.
Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
“Ya Allah, limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad.Seperti rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Engkaulah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia diseluruh alam.”
9. Salam
Halaman sebelumnya