BERITA BANTUL - Ulama Nusantara punya cara khusus dalam mendidik dan mengajarkan agama kepada warga lokalnya. Sunan Kalijaga dengan metode wayang yang fenomenal.
Kyai-kyai di berbagai daerah punya gaya dan kearifannya masing-masing. Mereka bukan asal saja, tapi karena mencermati kemaslahatan yang diatur dalam kaidah agama.
Termasuk diantaranya adalah doa-doa yang diajarkan dengan memakai bahasa Jawa.
Sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari kanal facebook KH Chalwani Nawawi Berjan Purworejo, dijelaskan bahwa Mbah Dalhar Watucongol Magelang yang dimakamkan di makam Gung Pring punya doa khusus berbahasa Jawa yang fenomenal.
Kyai Chalwani yang menjadi cucu menantu Mbah Dalhar mengisahkan keramatnya doa Mbah Dalhar itu yang didapatkannya dari ayah mertuanya, yakni KH Ahmad Abdul Haq bin KH Dalhar.
Saya dulu dapat ijazah dari ayah mertua saya, KH Ahmad Abdul Haq Dalhar Watucongol Magelang," kata Kyai Chalwani yang juga pengasuh Pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo.
Adapun doanya, disampaikan Kyai Chalwani berikut ini.
“Allahumma ubat-ubet, biso nyandang biso ngliwet.
Allahumma ubat-ubet, mugo-mugo pinaringan slamet.
Allahumma kitra-kitri, sugih bebek sugih meri.
Allahumma kitra-kitri, sugih sapi sugih pari.”
"Ini dari Mbah Dalhar," kata Mbah Mad yang ditirukan Kyai Chalwani.
Terkait doa berbahasa Jawa ini, Kyai Chalwani pernah mendapatkan nasehat dari gurunya di Lirboyo, yakni KH Idris Marzuqi.
Koe ki nek nompo dungo-dungo Jowo seko kiai sing mantep, Kae kiai-kiai ora ngarang dewe. Kiai-kiai kae nompo dungo-dungo Jowo seko wali-wali jaman mbiyen. Wali ora ngarang dewe kok.
Wali nompo ijazah dungo Jowo seko Nabi Khidlir. Nabi Khidlir yen ketemu wali Jowo ngijazahi dungo nganggo boso Jowo. Ketemu wali Meduro nganggo boso Meduro."
Artinya: "Kamu jika mendapat doa-doa Jawa dari kiai yang mantap, jangan ragu, Kiai-kiai itu tidak mengarang sendiri. Mereka mendapat doa Jawa dari wali-wali jaman dahulu.
Wali itu mendapat ijazah doa dari Nabi Khidlir. Nabi Khidlir jika bertemu wali jawa memberi ijazah doa memakai bahasa Jawa. Jika bertemu wali Madura menggunakan bahasa Madura."
Dari sini, Kyai Chalwani menegaskan bahwa doa bahasa Jawa Mbah Dalhar itu didapatkan dari ijazah Nabi Khidir.