Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa dan memiliki peran penting untuk mencerdaskan anak bangsa. Jasa guru memang sungguh luar biasa untuk mendidik muridnya agar tumbuh menjadi seseorang yang cerdas dan bermanfaat. Selain mendidik, guru juga memiliki peran untuk membentuk karakter murid-muridnya.
Segala upaya dilakukan seorang guru agar murid-muridnya tetap bisa belajar di tengah pandemi corna covid-19 seperti saat ini. Virus corona covid-19 yang berasal dari Wuhan, China ini telah menjatuhkan banyak korban jiwa dan semakin meresahkan masyarakat. Segala upaya telah dilakukan tim medis, pemerintah, dan seluruh lapisan masyarakat untuk memutus rantai penyebaran virus corona tersebut.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus tersebut adalah mengimbau masyarakat agar melanjutkan segala kegiatan di rumah. Karena adanya imbauan tersebut, semua sekolah mengharuskan murid-muridnya untuk belajar di rumah saja.
Akses internet membantu para murid untuk beraktivitas di rumah saja. Namun, tidak semua murid bisa mendapatkan fasilitas serupa. Untuk itu, para guru pun rela memdatangi para murid untuk memberikan bahan ajar agar para muridnya tetap bisa belajar.
Seperti yang dilansir dari World of Buzz pada Selasa (28/4/2020), seorang guru rela mengantar bahan belajar untuk muridnya di pedesaan karena tidak adanya akses internet yang mendukung.
Seorang guru yang bernama Muhammad Nazmi bin Rosli berasal dari Sarawak, Malaysia berusaha untuk tetap mengantar bahan belajar para muridnya. Guru yang berusia 27 tahun ini mengajar Bahasa Inggris dan Seni di SK Long Sukang. Para muridnya yang berasal dari Long Sukang dan sekitarnya tidak memiliki akses internet. Oleh sebab itu, Muhammad Nazmi rela menempuh tiga jam perjalanan untuk mengantar bahan belajar kepada para muridnya.
Muhammad Nazmi bersama para guru lainnya berupaya agar upaya yang dilakukannya ini berhasil. Karena lokasi tempat tinggal Muhammad Nazmi lebih dekat dengan para murid, Nazmi pun berupaya untuk mengumpulkan materi pelajaran dari para guru dan kemudian mengantarnya kepada para muridnya.
“Saya satu-satunya guru yang tinggal di Lawas, guru-guru lain telah kembali ke Semenanjung, Sabah atau desa asal mereka. Mereka akan meneruskan materi pembelajaran mereka kepada saya dan saya akan mencetaknya, ”Ungkap Muhammad Nazmi.
Sejak 1 April, Muhammad Nazmi melakukan tiga perjalanan untuk mendistribusikan materi ke semua siswa SK Long Sukang di 13 desa. Telah dilaporkan bahwa total 111 siswa dibantu dalam proyek ini.
Selain mendistribusikan materi dari rumah ke rumah, Muhammad Nazmi juga mengambil tanggung jawab untuk mengumpulkan pekerjaan dari siswa untuk memungkinkan guru lain menilai kemajuan mereka.
“Setiap minggu, kami memberi mereka dua mata pelajaran. Satu minggu adalah Bahasa Inggris dan Matematika dan minggu berikutnya adalah Bahasa Malaysia dan Sains. Saya juga mengumpulkan pekerjaan yang telah mereka lakukan sehingga guru mereka dapat menilai kemajuan mereka.” tambah Muhammad Nazmi.
Memiliki Motivasi Tinggi
Kisah Guru yang Antar Bahan Belajar untuk Muridnya di Pedesaan Ini Bikin Haru
Muhammad Nazmi memiliki motivasi yang tinggi untuk tetap memberikan materi pelajaran kepada para muridnya. Guru berusia 27 tahun menginginkan agar murid-muridnya bisa tetap bersaing walaupun tidak memiliki akses internet.
“Kami ingin mereka dapat bersaing seperti rekan-rekan urban mereka, yang memiliki begitu banyak platform untuk melakukan kelas online. Di sini, di daerah pedesaan, kami tidak memiliki banyak pilihan, jadi kami melakukan apa yang kami bisa. Tidak ada anak yang tertinggal - itulah motivasi sekolah kami.”
Dinas Pendidikan Membantu
Selain Nazmi dan para guru lainnya, Dinas Pendidikan Kabupaten pun ikut membantu agar rencana tersebut dapat berjalan dengan baik.
Dinas Pendidikan Kabupaten memberikan izin kepada Muhammad Nazmi untuk memasuki desa-desa tersebut walaupun sedang dalam masa karantina. Guru-guru yang tinggal di desa tersebut pun ikut membantu Muhammad Nazmi mengantar bahan belajar kepada para muridnya.
“Dinas pendidikan kabupaten membantu saya mendapatkan izin untuk mengunjungi desa-desa. Satu atau dua guru tinggal di desa dan membantu saya mendistribusikan materi, ”jelas Muhammad Nazmi.
Diawasi Klinik Kesehatan
Walaupun bepergian di tengah kondisi pandemi corona covid-19, Muhammad Nazmi memberikan penjelasan bahwa dirinya juga diawasi oleh para tenaga medis dari klinik kesehatan.
“Kami diawasi secara ketat oleh perwakilan klinik kesehatan. Anak-anak perlu mencuci tangan sebelum dan sesudah menerima materi. Kami tidak mengumpulkan mereka di satu tempat untuk mendistribusikan materi tetapi pergi dari rumah ke rumah. Kami juga berusaha meminimalkan jumlah orang yang terlibat.” Ungkap Muhammad Nazmi.
Sumber Artikel:
Segala upaya dilakukan seorang guru agar murid-muridnya tetap bisa belajar di tengah pandemi corna covid-19 seperti saat ini. Virus corona covid-19 yang berasal dari Wuhan, China ini telah menjatuhkan banyak korban jiwa dan semakin meresahkan masyarakat. Segala upaya telah dilakukan tim medis, pemerintah, dan seluruh lapisan masyarakat untuk memutus rantai penyebaran virus corona tersebut.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus tersebut adalah mengimbau masyarakat agar melanjutkan segala kegiatan di rumah. Karena adanya imbauan tersebut, semua sekolah mengharuskan murid-muridnya untuk belajar di rumah saja.
Akses internet membantu para murid untuk beraktivitas di rumah saja. Namun, tidak semua murid bisa mendapatkan fasilitas serupa. Untuk itu, para guru pun rela memdatangi para murid untuk memberikan bahan ajar agar para muridnya tetap bisa belajar.
Seperti yang dilansir dari World of Buzz pada Selasa (28/4/2020), seorang guru rela mengantar bahan belajar untuk muridnya di pedesaan karena tidak adanya akses internet yang mendukung.
Seorang guru yang bernama Muhammad Nazmi bin Rosli berasal dari Sarawak, Malaysia berusaha untuk tetap mengantar bahan belajar para muridnya. Guru yang berusia 27 tahun ini mengajar Bahasa Inggris dan Seni di SK Long Sukang. Para muridnya yang berasal dari Long Sukang dan sekitarnya tidak memiliki akses internet. Oleh sebab itu, Muhammad Nazmi rela menempuh tiga jam perjalanan untuk mengantar bahan belajar kepada para muridnya.
Muhammad Nazmi bersama para guru lainnya berupaya agar upaya yang dilakukannya ini berhasil. Karena lokasi tempat tinggal Muhammad Nazmi lebih dekat dengan para murid, Nazmi pun berupaya untuk mengumpulkan materi pelajaran dari para guru dan kemudian mengantarnya kepada para muridnya.
“Saya satu-satunya guru yang tinggal di Lawas, guru-guru lain telah kembali ke Semenanjung, Sabah atau desa asal mereka. Mereka akan meneruskan materi pembelajaran mereka kepada saya dan saya akan mencetaknya, ”Ungkap Muhammad Nazmi.
Sejak 1 April, Muhammad Nazmi melakukan tiga perjalanan untuk mendistribusikan materi ke semua siswa SK Long Sukang di 13 desa. Telah dilaporkan bahwa total 111 siswa dibantu dalam proyek ini.
Selain mendistribusikan materi dari rumah ke rumah, Muhammad Nazmi juga mengambil tanggung jawab untuk mengumpulkan pekerjaan dari siswa untuk memungkinkan guru lain menilai kemajuan mereka.
“Setiap minggu, kami memberi mereka dua mata pelajaran. Satu minggu adalah Bahasa Inggris dan Matematika dan minggu berikutnya adalah Bahasa Malaysia dan Sains. Saya juga mengumpulkan pekerjaan yang telah mereka lakukan sehingga guru mereka dapat menilai kemajuan mereka.” tambah Muhammad Nazmi.
Memiliki Motivasi Tinggi
Kisah Guru yang Antar Bahan Belajar untuk Muridnya di Pedesaan Ini Bikin Haru
Muhammad Nazmi memiliki motivasi yang tinggi untuk tetap memberikan materi pelajaran kepada para muridnya. Guru berusia 27 tahun menginginkan agar murid-muridnya bisa tetap bersaing walaupun tidak memiliki akses internet.
“Kami ingin mereka dapat bersaing seperti rekan-rekan urban mereka, yang memiliki begitu banyak platform untuk melakukan kelas online. Di sini, di daerah pedesaan, kami tidak memiliki banyak pilihan, jadi kami melakukan apa yang kami bisa. Tidak ada anak yang tertinggal - itulah motivasi sekolah kami.”
Dinas Pendidikan Membantu
Selain Nazmi dan para guru lainnya, Dinas Pendidikan Kabupaten pun ikut membantu agar rencana tersebut dapat berjalan dengan baik.
Dinas Pendidikan Kabupaten memberikan izin kepada Muhammad Nazmi untuk memasuki desa-desa tersebut walaupun sedang dalam masa karantina. Guru-guru yang tinggal di desa tersebut pun ikut membantu Muhammad Nazmi mengantar bahan belajar kepada para muridnya.
“Dinas pendidikan kabupaten membantu saya mendapatkan izin untuk mengunjungi desa-desa. Satu atau dua guru tinggal di desa dan membantu saya mendistribusikan materi, ”jelas Muhammad Nazmi.
Diawasi Klinik Kesehatan
Walaupun bepergian di tengah kondisi pandemi corona covid-19, Muhammad Nazmi memberikan penjelasan bahwa dirinya juga diawasi oleh para tenaga medis dari klinik kesehatan.
“Kami diawasi secara ketat oleh perwakilan klinik kesehatan. Anak-anak perlu mencuci tangan sebelum dan sesudah menerima materi. Kami tidak mengumpulkan mereka di satu tempat untuk mendistribusikan materi tetapi pergi dari rumah ke rumah. Kami juga berusaha meminimalkan jumlah orang yang terlibat.” Ungkap Muhammad Nazmi.
Sumber Artikel: