Akibat Mengolok-olok Seorang Jamaah Umroh, Pendamping Umroh Ini Alami Kejadian Aneh

Akibat Mengolok-olok Seorang Jamaah Umroh, Pendamping Umroh Ini Alami Kejadian Aneh
Akibat Mengolok-olok Seorang Jamaah Umroh, Pendamping Umroh Ini Alami Kejadian Aneh

Ka'bah di Mekkah tempat menjalankan ibadah umroh /Unsplash.com/@izuddinhelmi/

Saat menjalankan ibadah umroh, menjaga diri dan sikap menjadi hal penting berikutnya setelah mempersiapkan keperluan material.

Tak jarang, peristiwa aneh yang dialami jamaah umroh disebabkan oleh perilaku maupun perkataan yang tidak dijaga.

Jamaah umroh ini menceritakan salah satu pengalaman tersebut. Bermula saat niat baiknya ingin memberangkatkan haji kedua orang tua.

Tidak disangka, justru ia mendapatkan tawaran untuk pergi umroh dari kerabatnya, dengan cuma-cuma, setahun sebelum keberangkatan haji sang ibu.

Mengetahui hal tersebut, ibunda dari jamaah itu memberikan pesan kepadanya agar bisa mencium hajar aswad.

Karena tekadnya yang ingin mewujudkan pesan ibunya, jamaah itu akhirnya bisa mencium hajar aswad tanpa perlu terlalu bersusah payah, dalam satu menit di antara desakan orang-orang yang juga ingin melakukan hal yang sama.

"Badan saya terasa didorong halus agar bisa ke depan hajar aswad, agar bisa menyingkirkan orang-orang yang juga sedang (berusaha) ingin mencium hajar aswad," ujar sang jamaah.

Jamaah umroh itu mengungkapkan, karena dirinya seorang diri, maka ia perlu dimahramkan dengan pria yang memiliki dua istri.

Dari situlah, kejadian aneh yang menimpa pendamping jamaah umroh tersebut bermula. Menurut jamaah ini, akibat hal tersebut dirinya mendapatkan olok-olok dari pendamping umroh (muthawif).

"Tetapi muthawif kami menjadikan olok-olok di siang itu (berkata), bahwa saya akan menjadi istri berikutnya. Tanpa berbicara, saya pergi karena kesal dan sakit hati," ujar jamaah itu.

Sore hari setibanya di penginapan untuk makan sore, jamaah itu melihat muthawif itu merintih kesakitan karena luka di kakinya yang juga mengeluarkan darah.

Jamaah itu, dan jamaah lainnya mendengar penjelasan muthawif tersebut bahwa dia sempat terjatuh di depan Ka'bah.

Mendengar hal tersebut, jamaah itu seketika mengingat perbuatan sang muthawif yang sempat tidak menjaga sikap kepadanya, dengan mengolok-olok. Meskipun itu sekedar candaan. ***